Siapa saya ? (Who am i ?)
Siapa saya ? Itulah pertanyaan yang mungkin sebagian orang
saat ini lupakan atau bahkan mereka tidak menyadari akan hal tersebut. Padahal
bila kita intropeksi secara ilmiah dan secara agama kasarnya manusia itu
berasal dari air mani yang dilakukan suatu hubungan antara dua orang manusia
(laki-laki dan perempuan) sebelum terciptanya diri kita. Lalu pertanyaan
selanjutnya adalah bagaimana saya bisa mengenal pencipta saya, bagaimana bisa
mencintai diri saya kalau siapa saya saja saya tidak tahu, kata orang tak kenal
maka tak sayang
Saya adalah milik allah yang
tiada daya dan upaya tanpa kehendak allah. Dan
didalam hati saya ada dua sisi, pertama sisi kebaikan biasa disebut dengan
qolbun salim yang di dalamnya ada nur ilahi, tempat bersemayam kebenaran,
ketenangan (nafsul mutmainah) dan dikendalikan oleh para malaikatnya Allah dan
biasa disebut dengan hati yang paling dalam atau hati nurani. Disisi lain ada
nafsu jahat yang akan dikendalikan oleh iblis yaitu nafsu untuk melakukan yang tidak
pada tempatnya, melakukan kejahatan dan semua yang merusak. Inilah yang membuat saya hidup.
Saya berasal dari keluarga yang berketurunan Sunda. Dari
pernikahan orang tua saya, saya terlahir beserta 1 orang kakak permpuan, 2
kakak laki-laki dan 1 adik perempuan, saya sendiri anak ke4 tentunya berjenis
kelamin perempuan. Saya besar di keluarga yang sederhana sehingga faktor
tersebut mempengaruhi kepribadian saya.
Saya bernama Intan Fadzilatunnisa. Sejak lahir saya dirawat
dengan penuh kasih sayang dan dididik secara agama dan formal, hingga saya besar
sekarang dan berada di tingkat perguruan tinggi dan menyandang gelar mahasiswi
di STTG. Saya menagalami perubahan kepribadian sejak dari Sekolah Dasar hingga
saat ini, jelasnya mengalami tingkat kedewasaan.
Sebagai manusia saya tidak luput dari kesempurnaan, secara
fisik Alhamdulillah saya tidak memiliki cacat. Tetapi Saya memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan saya menurut diri saya sendiri di antaranya murah
hati, gampang berteman, dapat dipercaya, pintar, menarik, humoris, tidak
gampang menyerah, sederhana, yang pasti solehah amin dan lain sebagainya. Namun dibalik itu semua
kekurangan saya adalah sedikit malas, tidak bisa diatur, tidak memiliki
keberanian, tidak percaya diri, pelupa dan masih banyak lagi. Namun dua sisi inilah yang harus saya tata dengan
iman, dan tugas saya adalah menjauhkan yang buruk dan mengisi dengan kebaikan,
agar selamat dunia akhirat. Kembali kepada diri kita sendiri, bagaimana kita
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada umat
manusia.
Setelah tahu siapa kita, tentulah
kita harus berterima kasih kepada kedua orang tua kita yang telah merawat kita
sampai sekarang, juga buatlah pemilik jiwa kita bangga sudah menciptakan kita
tanpa sia-sia, tak hanya jadi pengembara tanpa tujuan tapi jadilah hamba yang
mampu membuat Allah bangga, karena kita berguna untuk Allah, agama Allah, dan
manusia-manusia setelah kita
Dengan mengucapkan Alhamdulillah kita sudah
bersyukur atas segala karunia dan nikmat dari Allah, akan tetapi alangkah lebih
baik jika kita dapat membalas semua nikmat dengan cara beribadah kepada-Nya
tanpa terputus.